KILASBANGGAI.COM, BUNTA –Perjuangan siswa-siswa SMP dan SMA di Desa Lontio, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai untuk bisa ke sekolah dengan tumpangan kendaraan yang melintas, kini mendapat respon pemerintah.
Camat Bunta, Bukhari Malihat, mengaku, pihaknya telah mengusulkan pengadaan bus sekolah ke Pemerintah Kabupaten Banggai.
“Bus sekolah di Desa Lontio sudah saya kawal dan langsung didisposisi Bupati Banggai Amiruddin,” ungkap Bukhari kepada Kilasbanggai.com saat menghadiri Rakor PABPDSI di lokasi wisata Desa Pongian, Sabtu (9/12/2023).
Bus sekolah tersebut rencanannya diperuntukkan untuk siswa-siswi di Desa Lontio dan Desa Balanga.
“Karena memang 2 desa itu jauh dari ibukota Kecamatan Bunta,” kata Bukhari.
Ia belum bisa memastikan realisasi pengadaan bus sekolah itu, apakah di tahun anggaran 2024 atau 2025 mendatang.
Sekadar diketahui, semangat menggapai cita-cita ditunjukkan siswa-siswi SMP dan SMA di Desa Lontio.
Setiap hari, mereka rela menunggu tumpangan kendaraan agar bisa ke sekolah tepat waktu.
Mereka hanya berharap kebaikan sopir agar tidak ketinggalan mata pelajaran.
Potret buram ini kerap terlihat setiap pagi di jam berangkat sekolah, dan siang hari saat pulang sekolah.
Siswa-siswi dari Desa Lontio, Kecamatan Bunta, selalu menunggu tumpangan kendaraan di tepi jalan Trans Sulawesi.
Warga setempat mengaku pemandangan seperti ini sudah berlangsung lama.
Para siswa sudah terbiasa meski harus bertaruh nyawa demi bisa sekolah.
“Mereka tak takut meski sopir yang ditahan untuk ditumpangi kendarannya tidak dikenal,” ungkap seorang warga saat menemani anaknya menunggu tumpangan, Senin (4/12/2023) lalu.
Mereka tak memilih kendaraan, roda empat, roda dua, bahkan roda sepuluh pun disetop oleh mereka dengan cara melambaikan tangan sembari berharap kendaraan bisa berhenti.
Seorang murid juga mengaku sudah terbiasa dengan kondisi ini.
“Setelah bersiap, kami tunggu di tepi jalan, lalu menahan motor atau mobil yang melintas, walaupun orang di kendaraan itu tak dikenal,” kata dia.
Jika hingga pukul 08.00 Wita tidak dapat kendaraan, maka mereka terpaksa tidak bersekolah karena terlambat.
Warga setempat berharap pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dapat membantu siswa-siswi di Desa Lontio, Kecamatan Bunta tersebut.
Harapannya agar mereka bisa pergi dan pulang sekolah dengan rasa aman dan tepat waktu. (*)
**) Ikuti berita terbaru KILAS Banggai di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Discussion about this post