Kilasbanggai.com
Rabu, Desember 31, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Karir
  • Pedoman Media Siber
  • Login
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL
No Result
View All Result
Kilasbanggai.com
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL
No Result
View All Result
Kilasbanggai.com
  • NASIONAL
  • BANGGAI
  • SULTENG
  • POLITIK
  • PARIWISATA
  • HUKRIM

Mahasiswa dan Pilkada: Agen Perubahan atau Objek Manipulasi Politik?

admin by admin
3 Agustus 2024
in Opini

KILASBANGGAI.COM – Dalam ruang demokrasi, pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi salah satu momen penting di mana masyarakat memiliki kesempatan untuk menentukan arah kebijakan dan pemerintahan lokal. Mahasiswa, sebagai bagian dari elemen masyarakat yang terdidik, memiliki potensi besar untuk berperan dalam proses ini. Namun, perlu dipertanyakan seberapa signifikan peran mahasiswa dalam pilkada dan bagaimana peran ini seharusnya dipahami dari perspektif kritis.

 

Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

BACA JUGA

Membaca Bahaya Politik di Balik PMK 81/2025

Membaca Bahaya Politik di Balik PMK 81/2025

29 November 2025
Tanggapan atas Pernyataan PT Sawindo Cemerlang Terkait Klaim Legalitas dan Jaminan Keamanan Investasi

Tanggapan atas Pernyataan PT Sawindo Cemerlang Terkait Klaim Legalitas dan Jaminan Keamanan Investasi

26 November 2025

 

Mahasiswa sering dianggap sebagai agen perubahan sosial dan politik, dengan dasar bahwa mereka memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan kecenderungan untuk memiliki idealisme yang kuat. Menurut teori agen perubahan sosial yang dipopulerkan oleh Paulo Freire dalam bukunya Pedagogy of the Oppressed (1970), mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi subjek aktif yang mampu memimpin perubahan dalam masyarakat melalui tindakan yang kritis dan terlibat langsung dalam proses sosial-politik. Freire menekankan pentingnya kesadaran kritis (critical consciousness) di mana individu tidak hanya memahami realitas sosial tetapi juga berusaha untuk mengubahnya.

 

Dalam konteks pilkada, mahasiswa dapat memainkan peran penting sebagai pengawas, pendukung advokasi kebijakan yang berpihak pada rakyat, dan bahkan sebagai penggerak partisipasi politik masyarakat luas. Teori civil society dari Antonio Gramsci juga relevan di sini, di mana mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat sipil memiliki peran penting dalam membangun hegemoni alternatif yang menantang status quo.

 

Mahasiswa sebagai Objek Manipulasi Politik

 

Namun, perspektif kritis juga menuntut kita untuk melihat kemungkinan bahwa mahasiswa, meskipun potensial sebagai agen perubahan, sering kali justru menjadi objek manipulasi politik. Teori kritis, seperti yang dikemukakan oleh para pemikir dari Frankfurt School, termasuk Herbert Marcuse, menunjukkan bagaimana kekuatan dominan dalam masyarakat menggunakan berbagai alat, termasuk pendidikan dan media, untuk mengarahkan kesadaran massa ke arah yang diinginkan oleh elit.

 

Dalam pilkada, mahasiswa kerap dijadikan alat mobilisasi politik oleh kandidat atau partai tertentu. Mereka diiming-imingi dengan janji-janji yang menggiurkan atau bahkan dipengaruhi oleh propaganda yang menyasar idealisme mereka. Hal ini sesuai dengan konsep hegemoni Gramsci, di mana kekuatan dominan tidak selalu memaksakan kekuasaannya secara langsung, tetapi melalui kepemimpinan intelektual dan moral yang diterima secara luas oleh masyarakat, termasuk mahasiswa.

 

Dekonstruksi dan Otonomi Mahasiswa

 

Agar tidak terjebak dalam perangkap politisasi yang dangkal, mahasiswa harus mengembangkan kesadaran kritis terhadap peran mereka dalam pilkada. Teori dekonstruksi dari Jacques Derrida dapat diaplikasikan di sini untuk memahami bahwa narasi-narasi politik yang disodorkan kepada mereka sering kali memiliki makna yang tersembunyi di balik yang terlihat. Mahasiswa perlu mendekonstruksi narasi tersebut untuk mengungkap agenda tersembunyi dan mempertanyakan motif di balik setiap kebijakan atau janji yang ditawarkan.

 

Lebih dari itu, mahasiswa harus memiliki otonomi dalam menentukan sikap politik mereka. Konsep *public sphere* dari Jürgen Habermas juga penting di sini, di mana mahasiswa diharapkan dapat berpartisipasi dalam diskursus publik secara rasional dan bebas dari pengaruh kekuasaan yang menyesatkan. Mereka harus menjadi aktor yang berpartisipasi dalam proses politik dengan kesadaran penuh akan dampak jangka panjang dari pilihan-pilihan mereka.

 

Dalam ruang pemilihan kepala daerah, mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang signifikan. Namun, potensi ini hanya dapat terwujud jika mahasiswa mampu mengembangkan kesadaran kritis, mendekonstruksi narasi politik yang ada, dan menjaga otonomi mereka dari pengaruh manipulasi politik. Dengan demikian, mereka tidak hanya berpartisipasi secara teknis dalam proses demokrasi, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kualitas demokrasi itu sendiri.

 

Mahasiswa harus menyadari bahwa peran mereka dalam pilkada tidak hanya sebagai pemilih atau pendukung kampanye, tetapi juga sebagai pengawal integritas proses politik dan agen perubahan yang memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat dan masa depan daerah mereka. Hanya dengan pendekatan yang kritis dan reflektif, mahasiswa dapat benar-benar memanfaatkan posisinya untuk memengaruhi arah politik lokal secara positif dan konstruktif. (*)

 

 

 

Oleh : Dandi Abidina (Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tompotika Luwuk)

Previous Post

Forum Perangkat Daerah Bahas RPJMD sebagai Acuan Visi dan Misi Calon Kepala Daerah

Next Post

Tabrakan Maut di Bunta, Satu Remaja Meninggal Dunia

Berita Pilihan

Membaca Bahaya Politik di Balik PMK 81/2025

Membaca Bahaya Politik di Balik PMK 81/2025

by Ikbal Siduru
29 November 2025
0

  Dandi Abidina (Rakyat biasa yang bercita-cita menjadi presiden) KILASBANGGAI.COM - Politik pada dasarnya lahir dari cita-cita luhur yaitu memastikan...

Tanggapan atas Pernyataan PT Sawindo Cemerlang Terkait Klaim Legalitas dan Jaminan Keamanan Investasi

Tanggapan atas Pernyataan PT Sawindo Cemerlang Terkait Klaim Legalitas dan Jaminan Keamanan Investasi

by Muhammad Maruf
26 November 2025
0

Oleh: Rifat Hakim — Pendamping Masyarakat Desa Masing KILASBANGGAI.COM-Pernyataan PT Sawindo Cemerlang melalui Senior Manager, Fauzan Abdi, yang dipublikasikan di...

Parigi dan Jejak Sunyi Keadilan

Parigi dan Jejak Sunyi Keadilan

by Muhammad Maruf
16 November 2025
0

Oleh: Syarif Tayeb KILASBANGGAI.COM- “Where there is ruin, there is hope for a treasure.” Bahwa di balik setiap kerumitan persoalan,...

Rencana Tambang dan Suara Penolakan Masyarakat Nuhon

Rencana Tambang dan Suara Penolakan Masyarakat Nuhon

by Muhammad Maruf
13 November 2025
0

Oleh : I Putu Andre Juliana (Akademisi Universitas Tompotika Luwuk) KILASBANGGAI.COM- Rencana masuknya tambang nikel di wilayah kecamatan Nuhon, Kabupaten...

Zoran Mamdani dan Harapan untuk Politik Anak Muda Banggai

Zoran Mamdani dan Harapan untuk Politik Anak Muda Banggai

by Muhammad Maruf
6 November 2025
0

Oleh: Supriadi Lawani KILASBANGGAI.COM-Zoran Mamdani mungkin bukan nama yang akrab di telinga sebagian orang Indonesia. Anak seorang profesor keturunan India,...

Next Post
Tabrakan Maut di Bunta, Satu Remaja Meninggal Dunia

Tabrakan Maut di Bunta, Satu Remaja Meninggal Dunia

Discussion about this post

Segera Bertugas di Bandung, AKBP Putu Hendra Pamit di Apel Terakhir Polres Banggai

Segera Bertugas di Bandung, AKBP Putu Hendra Pamit di Apel Terakhir Polres Banggai

by Muhammad Maruf
31 Desember 2025
0

PT Pantas Indomining Kriminalisasi Aktivis? Begini Respon Polisi

PT Pantas Indomining Kriminalisasi Aktivis? Begini Respon Polisi

by Asnawi Zikri
31 Desember 2025
0

2025 Berlalu, Tak Ada Kasus Korupsi Disentuh Polres Banggai

2025 Berlalu, Tak Ada Kasus Korupsi Disentuh Polres Banggai

by Asnawi Zikri
31 Desember 2025
0

Polsek Bunta Imbau Pedagang Tak Jual Petasan, Berdaya Ledak Besar

Polsek Bunta Imbau Pedagang Tak Jual Petasan, Berdaya Ledak Besar

by Ikbal Siduru
31 Desember 2025
0

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Privacy Policy
Media Network

© 2023 Kilasbanggai.com

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL

© 2023 Kilasbanggai.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In