Kilasbanggai.com
Sabtu, Oktober 11, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Karir
  • Pedoman Media Siber
  • Login
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL
No Result
View All Result
Kilasbanggai.com
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL
No Result
View All Result
Kilasbanggai.com
  • NASIONAL
  • BANGGAI
  • SULTENG
  • POLITIK
  • PARIWISATA
  • HUKRIM

Ancaman Demokrasi di Indonesia dan Bangkitnya Orde Baru, Gen Z Bisa Apa?

Rdks by Rdks
22 April 2025
in Opini

Penulis : Rifat Hakim (Mantan Ketua DPC GMNI Luwuk Banggai) 

KILASBANGGAI.COM-Disahkannya revisi Undang-Undang TNI pada April 2024 menjadi tamparan keras bagi Demokrasi Indonesia yang selama ini dirawat dengan susah payah pasca-Reformasi. Alih-alih memperkuat akuntabilitas militer dalam negara demokratis, revisi ini justru memberi ruang yang luas bagi militer untuk kembali masuk ke ranah sipil tanpa mekanisme kontrol yang transparan.

Salah satu pasal yang menjadi sorotan adalah diperluasnya jabatan-jabatan sipil yang boleh diisi oleh prajurit aktif. Ini bukan hanya kemunduran Demokrasi, tetapi sinyal menguatnya semangat Orde Baru yang pernah membungkam akal sehat rakyat.

BACA JUGA

Razia Buku: Sejarah Ketakutan yang Berulang

Razia Buku: Sejarah Ketakutan yang Berulang

20 September 2025
Gunakan Material Dari Sumber Ilegal, Kontraktor Proyek Dapat Dipidana

Gunakan Material Dari Sumber Ilegal, Kontraktor Proyek Dapat Dipidana

26 Agustus 2025

Fenomena masuknya TNI ke kampus-kampus dalam beberapa waktu terakhir juga menambah kekhawatiran. Sejumlah peristiwa memperlihatkan kehadiran militer saat mahasiswa menggelar diskusi ilmiah yang notabene merupakan bagian dari kebebasan akademik.

Padahal, dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, telah ditegaskan bahwa kampus memiliki otonomi dan kebebasan akademik yang harus dilindungi dari intervensi eksternal, apalagi dari lembaga bersenjata. Kampus bukan barak militer. Kampus adalah ruang bebas berpikir, tempat lahirnya gagasan-gagasan kritis untuk kemajuan bangsa.

Namun sejarah telah mengajarkan kita bahwa militerisme yang tidak dikontrol hanya akan melahirkan kekuasaan otoriter. Kita tidak boleh lupa pada tragedi kelam 1998, ketika aktivis mahasiswa dan prodemokrasi diculik oleh aparat militer karena lantang menyuarakan keadilan dan Reformasi.

Sebagian dari mereka masih belum kembali hingga hari ini. Wiji Thukul, Herman Hendrawan, dan lainnya masih hilang. Ini bukan cerita lama yang bisa kita lupakan. Ini luka yang belum sembuh, dan bisa terulang jika kita lengah.

Kekhawatiran ini sejalan dengan peringatan keras yang pernah disampaikan oleh Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), yang berkata:

“Militer tidak boleh berpolitik, sebab kalau militer berpolitik maka rakyat akan takut berbicara. Demokrasi akan mati pelan-pelan.”

Pernyataan ini adalah cerminan dari semangat Reformasi yang menempatkan supremasi sipil di atas kekuasaan bersenjata. Ketika tentara masuk ke ruang-ruang publik tanpa pengawasan, maka secara perlahan, ruang Demokrasi akan mengecil.

Lalu, bagaimana dengan Gen Z? Di era digital ini, Gen Z memiliki akses informasi yang luas dan potensi besar dalam membentuk opini publik. Namun, potensi ini tidak ada artinya jika tidak dibarengi dengan kesadaran kritis.

Jangan biarkan media sosial menjadi alat hegemoni kekuasaan yang membungkus represi dalam kemasan nasionalisme kosong. Saat negara mencoba membungkam kritik atas nama stabilitas, maka saat itulah rakyat harus lebih nyaring bersuara.

Generasi Z harus berani berpikir, berani bersikap, dan berani melawan segala bentuk penyimpangan kekuasaan. Demokrasi bukan hadiah, tetapi hasil perjuangan. Jika kita membiarkan militer kembali ke ruang-ruang sipil tanpa kontrol, maka bukan tidak mungkin Orde Baru hanya berganti baju.

Hari ini mungkin hanya masuk kampus, besok bisa jadi masuk ke ruang privat kita: pikiran, pilihan, dan kebebasan.

Jadi, Gen Z bisa apa? Gen Z bisa banyak, asal tidak diam.(*)

Previous Post

Aktivis HMI Laporkan Dugaan Pelanggaran PSU Luwuk Banggai ke Bawaslu RI

Next Post

Bupati Amirudin Pimpin Rapat Evaluasi Penanganan Sampah

Berita Pilihan

Razia Buku: Sejarah Ketakutan yang Berulang

Razia Buku: Sejarah Ketakutan yang Berulang

by Rdks
20 September 2025
0

Oleh: Abdul Rahman Lasading KILASBANGGAI.COM - Razia buku selalu berulang dalam sejarah Indonesia, seperti sebuah drama yang diputar kembali dengan...

Gunakan Material Dari Sumber Ilegal, Kontraktor Proyek Dapat Dipidana

Gunakan Material Dari Sumber Ilegal, Kontraktor Proyek Dapat Dipidana

by Rdks
26 Agustus 2025
0

KILASBANGGAI.COM - Dalam pengerjaan berbagai proyek di wilayah kabupaten Banggai, Sulawesi tengah, truk-truk pengangkut material tanah urug, tanah merah dan...

Tidak Puas Hasil PSU, AMPUH Sulteng Prihatin Program Pemerintahan Kandas

Tidak Puas Hasil PSU, AMPUH Sulteng Prihatin Program Pemerintahan Kandas

by Rdks
24 April 2025
0

KILASBANGGAI.COM - Situasi politik Kabupaten Banggai pasca momentum Pemungutan Suara (Voting Day) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024, dan...

Hadianto Rasyid: Simbol Optimisme dan Kolaborasi bagi Masyarakat Palu

Hadianto Rasyid: Simbol Optimisme dan Kolaborasi bagi Masyarakat Palu

by Rdks
19 April 2025
0

Penulis: Muhammad Shadiq Muntashir (Presiden Mahasiswa UIN Datokrama Palu 2021) KILASBANGGAI.COM,PALU- Kota Palu yang pernah hancur akibat bencana gempa dan...

Paradoks Jual Beli Suara

Paradoks Jual Beli Suara

by Rdks
4 April 2025
0

Penulis: Dr. Ade Putra Ode Amane, S.Sos., M.Si(Staff Pengajar pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Luwuk) Praktik...

Next Post
Bupati Amirudin Pimpin Rapat Evaluasi Penanganan Sampah

Bupati Amirudin Pimpin Rapat Evaluasi Penanganan Sampah

Discussion about this post

Keracunan MBG di Moilong Terus Bertambah: Tembus 123 Siswa, 44 Orang Rawat Inap

Keracunan MBG di Moilong Terus Bertambah: Tembus 123 Siswa, 44 Orang Rawat Inap

by Rdks
11 Oktober 2025
0

Akses Keadilan Merata! Banggai Kepulauan Jadi Daerah Ke-4 di Sulteng Capai 100% Posbankum

Akses Keadilan Merata! Banggai Kepulauan Jadi Daerah Ke-4 di Sulteng Capai 100% Posbankum

by Rdks
11 Oktober 2025
0

Keracunan MBG di Moilong Capai 74 Siswa, Dinkes Banggai Ambil Sampel Tinja untuk Uji Lab

Keracunan MBG di Moilong Capai 74 Siswa, Dinkes Banggai Ambil Sampel Tinja untuk Uji Lab

by Rdks
11 Oktober 2025
0

Puluhan Siswa SMA Moilong Diduga Keracunan MBG, Dirawat Hingga Teras Puskesmas

Puluhan Siswa SMA Moilong Diduga Keracunan MBG, Dirawat Hingga Teras Puskesmas

by Rdks
11 Oktober 2025
0

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Privacy Policy
Media Network

© 2023 Kilasbanggai.com

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL

© 2023 Kilasbanggai.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In