KILASBANGGAI.COM,TOILI – Pondok Pesantren (Ponpes) Fathul Hikam Al-Mubarok Nahdatul Wathan saat ini mulai geluti usaha jahit dan bordir.
Pondok pesantren yang berada di Desa Uwelolu, Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah itu merupakan salah satu pondok pesantren Binaan Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan (PDNW) Kabupaten Banggai.
Eksistensi pondok pesantren di era ini sangat diperlukan selain membina santri dan santriwati dalam bidang imtaq yang kaitannya dengan urusan yang sarat dengan nilai, kepercayaan, pemahaman, sikap, perasaan dan perilaku yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadist.
Santri juga harus mampu memiliki keterampilan lainya di tengah perkembangan zaman, serta persaingan di dunia pendidikan yang begitu pesat saat ini.
“Tujuan kami mengelola usaha ini untuk membekali santri kami agar lebih terampil, serta memiliki skil agar setelah menyelesaikan studinya di pondok mereka punya bekal jika kelak berada di tengah masyarakat, dan juga usaha ini guna pengembangan ekonomi pesantren agar kami lebih mandiri lagi ke depannya,” tutur Sanusi, Pimpinan Pondok Pesantren Fathul Hikam Al Mubarok NW.
Saat ini, hasil sentuhan tangan santriwati Pondok Pesantren tersebut sudah mampu memproduksi beberapa model pakaian siap pakai mulai dari seragam sekolah, pakaian dinas dan lainnya. Selain santriwati yang aktif di pondok pengerjaannya juga melibatkan alumni pondok pesantren tersebut yang sebelumnya sudah memiliki pengalaman di bidang jahit dan bordir untuk selanjutnya diberikan tugas membimbing santri dan santriwati.
“Alhamdulillah saat ini kami sudah mampu memproduksi beragam jenis pakaian siap jadi sesuai kebutuhan masyarakat Itu semua hasil sentuhan tangan santri kami,” sambung Sanusi.
Ia sangat berharap sebagai pimpinan sebuah lembaga pendidikan Pondok Pesantren ke depannya mampu melahirkan generasi yang memiliki daya saing di bidang usaha ketika sudah lulus sebagai santri.
Diketahui, di era ini pondok pesantren harus mampu mereplikasi model kemandirian dengan mengelola usaha mandiri serta memperkuat jaringan bisnis di antara pesantren dan pihak lainnya.
Tujuannya agar tetap eksis di tengah kemajuan zaman, selain untuk agenda edukasi bagi santri tentunya juga bertujuan untuk memperkuat sumber ekonomi pondok pesantren agar lebih mandiri.
Bantuan ini bersumber dari dana inkubasi bisnis pesantren tahun 2024 angkatan 5 Kementrian Agama Republik Indonesia Direktorat Jendral Pendidikan Islam. (*)
Discussion about this post