
KILASBANGGAI.COM, BALANTAK UTARA – Sosialisasi PT Tomal Jaya Sirtu yang akan beroperasi di Desa Batu Mandi, Kecamatan Balantak Utara, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah berlangsung ricuh.
Sosialisasi yang berlangsung di kantor Desa Batu Mandi, Kamis (13/6/2024), itu menuai sorotan dari warga setempat serta warga Desa Batu Simpang yang hadir pada sosialisasi tersebut.
Masyarakat meminta agar sosialisasi perusahaan ditunda, bahkan ada yang menolak sosialisasi.
“Persoalan desa diselesaikan dulu, jangan sampai belum selesai persoalan muncul persoalan baru,” kata seorang warga yang hadir.
Persoalan yang terjadi di Desa Batu Mandi ini sudah cukup lama, dan menjadi keresahan masyarakat.
Kata warga, Kepala Desa Batu Mandi selama 1 tahun 5 bulan menjabat hanya masuk kantor dan mengisi daftar hadir sebanyak 4 kali, dan hanya 1 kali menghadiri rapat.
Belum lagi, dana CSR di tahun 2023 dari PT Balantak Sirtu Utama yang telah lama beroperasi diduga digelapkan oleh Kepala Desa.
Warga menduga dana CSR digunakan oleh Kepala Desa untuk kepentingan pribadi.
Warga mengungkapkan bahwa BPD sudah memfasilitasi rapat, namun Kepala Desa justru tidak hadir.
Bahkan Pemerintah Kecamatan Balantak Utara ikut menfasilitasi dan Kepala Desa telah membuat pernyataan akan segera mengganti dana CSR.
“Tapi kesempatan itu diingkari oleh Kepala Desa Batu Mandi,” beber warga.
Masalah juga telah dibahas dalam rapat dengar pendapat dengan DPRD Banggai pada 5 Juni 2024 lalu.
Rapat itu memutuskan akan menurunkan tim Inspektorat Daerah Banggai untuk memeriksa Kepala Desa Batu Mandi.
Namun hingga saat ini, belum ada tindaklanjut dari pemerintah kabupaten.
Karena itu, warga meminta Bupati Banggai memberhentikan Kepala Desa Batu Mandi dan mengusut tuntas dana CSR yang diduga ditilep. (*)
Discussion about this post