KILASBANGGAI.COM, TOUNA- Dewan Pimpinan Cabang Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC PA GMNI) Luwuk Banggai mengecam tindakan represif oknum anggota Satpol PP dan Staf Kantor Bupati Tojo Una-una dalam aksi damai yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Front Marhaen Berjuang (FMB) di Kantor Bupati Tojo Una-una, Selasa (24/9/2024).
Padahal dalam aksi memperingati Hari Tani Nasional 2024 itu, mahasiswa menyuarakan aspirasi petani yang dirundung masalah, mulai dari kelangkaan pupuk subsidi, serta kebutuhan pupuk petani yang tidak terdistribusi secara merata, bahkan tidak tepat sasaran.
Di tengah aksi berlangsung terjadi represifitas aparat mengakibatkan seorang mahasiswa, Moh. Fatul Ulum Lahalik, mengalami memar di pelipis dan luka di sekitar kaki yang diduga akibat pemukulan dan kekerasan aparat.
Tindakan represif aparatur negara ini mendapat kecaman serius dari Persatuan Alumni GMNI Luwuk Banggai.
Muhammad Ma’ruf selaku Sekretaris PA GMNI Luwuk Banggai sangat menyayangkan peristiwa ini.
“Apa yang terjadi di Tojo Unauna Ini tidak bisa kita tolelir, tindakan represif aparat tidak bisa dibenarkan di negara ini. Negara Kita menjunjung tinggi kebebasan berpendapat,” tegas Ma’ruf
Kebebasan berbicara (Freedom of speech) dilindungi oleh UU, maka tindakan represifitas aparat apapun bentukanya tidak boleh terjadi di Republik ini.
Menurut Ma’ruf, sangat berbahaya jika dalam setiap unjuk rasa atau aksi damai direspon oknum aparat dengan kekerasan dan intimidasi, apalagi sampai ada kontak fisik, itu artinya ada tindakan melawan hukum.
Ma’ruf juga mendukung penuh pelaporan DPC GMNI Touna ke aparat yang berwajib agar masalah ini menjadi pembelajaran bersama bahwa tidak boleh lagi ada pengekangan aspirasi mahasiswa di Sulawesi Tengah apapun alasannya.
Sebagai bentuk solidaritas sesama kaum yang berideologi Marhaenisme di Sulawesi Tengah, ia mengajak kepada seluruh kader dan alumni GMNI se Sulawesi Tengah untuk sama-sama menyuarakan masalah yang dialami mahasiswa di Touna.
“Mari kita dukung kawan-kawan kita di Touna, sampai ada tindakan serius dari pihak berwajib” tegas Ma’ruf. (*)
Discussion about this post