
KILASBANGGAI.COM, LUWUK– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Tompotika (UNTIKA) dengan antusias menggelar seminar akademik bertajuk “Policy Brief Sebagai Alat Advokasi: Mempengaruhi Kebijakan Publik Secara Strategis”, pada Selasa (1/7/2025) di Ruang Senat Universitas Tompotika Luwuk. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan untuk membekali mahasiswa dengan wawasan mendalam mengenai pentingnya advokasi dalam proses pembuatan kebijakan publik yang efektif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber berkompetensi tinggi di bidangnya. Abdi Sabri Budahu, S.H., M.H., seorang praktisi hukum berpengalaman, memaparkan pentingnya penyusunan policy brief yang berkualitas dan bagaimana alat ini dapat menjadi instrumen untuk memengaruhi pengambilan keputusan di tingkat pemerintahan. Sementara itu, Muhlin, S.Sos., M.Si., seorang akademisi dan peneliti, menjelaskan peran krusial riset dan data dalam menyusun kebijakan yang meyakinkan para pembuat kebijakan tentang urgensi isu-isu tertentu.
Dalam sambutannya, Rektor UNTIKA Luwuk, Taufik Bidullah SE., MM, menyampaikan apresiasinya kepada BEM Universitas atas inisiatif memfasilitasi mahasiswa dalam kegiatan seminar akademik ini.
“Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi dan menggali lebih dalam bagaimana kita dapat memanfaatkan policy brief sebagai instrumen advokasi yang strategis,” ujar Rektor.
Beliau juga berharap seminar ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga menjadi langkah awal untuk mewujudkan kebijakan publik yang lebih baik dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Seminar ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang konsep dasar advokasi, tetapi juga untuk menginspirasi mereka agar lebih aktif terlibat dalam proses pembuatan kebijakan yang berdampak pada masyarakat. Dalam konteks saat ini, di mana banyak kebijakan diambil tanpa mempertimbangkan perspektif masyarakat, pemahaman tentang alat-alat advokasi seperti policy brief menjadi semakin penting.
“Agenda policy brief ini adalah langkah utama untuk memantik responsivitas mahasiswa terhadap masalah kebijakan itu sendiri. Kegiatan ini menjadi jembatan gagasan dan tindakan antara teori dan tindakan nyata. Hari ini mahasiswa hadir sebagai subjek yang aktif menawarkan solusi,” terang Alfi Syahri Hadi, Presiden Mahasiswa UNTIKA.
Ia juga menambahkan harapan BEM Universitas agar kegiatan ini dapat membangun budaya dialog kebijakan yang sehat, objektif, dan progresif.
Kegiatan ini diharapkan menjadi platform bagi mahasiswa untuk berdiskusi dan berbagi ide mengenai isu-isu terkini terkait kebijakan publik. BEM UNTIKA mengundang seluruh mahasiswa untuk tidak melewatkan kesempatan berharga ini, yang bisa menjadi langkah awal dalam berkontribusi kepada masyarakat melalui advokasi yang informatif dan berbasis data.(*)
Discussion about this post