KILASBANGGAI.COM – LUWUK– Sebanyak 250 pohon kemiri ditanam di Hutan Suaka Margasatwa Bakariang, Sabtu (14/12/2024).
Kegiatan ini digagas oleh Kelompok Desa Tangguh Bencana (Destana) Sinorang bekerja sama dengan Kelompok Pecinta Alam (KPA) Pena Bersaudara dan sejumlah pemangku kepentingan, termasuk KPH Toili-Baturube, Koramil Batui-Batui Selatan, Polsubsektor Batui Selatan, JOB Tomori, dan Pemerintah Desa Sinorang.
Penanaman pohon ini bertujuan untuk melestarikan habitat Burung Maleo, satwa endemik Kabupaten Banggai yang menjadikan kemiri sebagai salah satu sumber makanannya.
Kepala KPH Toili-Baturube mengapresiasi inisiatif ini dan berkomitmen menyediakan lebih banyak bibit kemiri bagi kelompok peduli lingkungan lainnya.
“Kami siap mendukung kegiatan seperti ini di masa mendatang agar pelestarian hutan semakin optimal,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Danramil Batui-Batui Selatan, yang menekankan pentingnya menjaga harmoni dengan alam.
“Kegiatan ini adalah langkah nyata untuk memperkuat hubungan kita dengan lingkungan. Semoga ke depan jumlah pohon yang ditanam semakin banyak, dan kami akan terus mendukung,” katanya.
Ketua Destana Sinorang, Bahtiar, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat.
“Kegiatan ini adalah wujud komitmen bersama dalam menjaga lingkungan. Kami berharap lebih banyak pihak yang ikut peduli, meskipun tanpa sponsor. Dengan niat tulus, insyaallah akan selalu ada solusi,” ujar Bahtiar, yang akrab disapa Tiar.
Adama Agus, perwakilan dari JOB Tomori, juga memberikan apresiasinya.
Ia memuji keberlanjutan program Destana Sinorang yang terus bergerak sesuai rencana kerja organisasi tanpa ketergantungan dana.
“Ini adalah bentuk penghargaan tertinggi bagi para relawan yang berkontribusi nyata dalam menjaga lingkungan,” katanya.
Penanaman pohon kemiri di Hutan Suaka Margasatwa Bakariang diharapkan menjadi langkah awal dari upaya pelestarian ekosistem hutan dan perlindungan satwa endemik, khususnya Burung Maleo. (*)
Discussion about this post