KILASBANGGAI.COM, BUALEMO – Pembangunan Tanggul di desa salipi, kecamatan bualemo, kabupaten Banggai, Sulawesi tengah di keluhkan warga.
Meskipun Kegiatan pembangunan tanggul tahun 2023 ini telah selesai namun menjadi pertanyaan warga sekitar.
Pasalnya pembangunan tanggul tersebut menggunakan material terumbu karang dan pasir pantai.
“Dorang hanya pakai batu karang dan Paser pantai, dan saat pelaksanaan nanti sudah mau selesai pekerjaan baru di pasang papan proyek” ujar warga kepada Kilasbanggai pada Minggu (9/6/2024).
Warga menduga ada permainan untuk meraup keuntungan di proyek tersebut.
Yang nanti pada akhirnya bangunan tanggul tidak akan bertahan lama, yang rugi masyarakat. Ungkap warga lainnya.
Warga mengatakan saat di akhir pelaksanaan itu sempat kami baca di papan informasi bahwa proyek tersebut sumber anggarannya menggunakan Apbd provinsi.
Anehnya lagi kata warga, Tidak ada tim yang datang PHO (provisional hand over) untuk tahun anggaran 2023 ke tempat proyek di laksanakan.
Tiba tiba saat ini tahun 2024 turun kembali pekerjaan lanjutannya, papan proyek pun tidak terpasang.
Warga juga mengaku bahwa pernah di tanyakan ke pelaksananya “kenapa pakai terumbu karang” ?
“Pelaksana proyek menjawab ini untuk kearifan lokal” .
Padahal kata warga Terumbu karang ini wajib di lindungi dan di lestarikan. Aparat Penegak Hukum pada kemana ? Tanya warga.
Sangat miris pekerjaan pembangunan tanggul di desa kami.
Warga meminta pihak yang berwenang agar turun meninjau pembangunan tanggul desa salipi yang di duga pelaksanaannya tidak sesuai. (*)
Discussion about this post