KILASBANGGAI.COM, BUNTA- Fhirman Lapi, seniman sekaligus aktivis lingkungan asal Luwuk Banggai menyoroti pernyataan Bupati Banggai Amirudin tentang perusahaan pertambangan nikel PT Koninis Fajar Mineral (KFM).
Diketahui, Bupati Amirudin menyebutkan PT KFM memiliki kepedulian pada masyarakat. Ini disampaikan saat momen pembagian parcel lebaran Idulfitri 1445 H di desa pongian kecamatan bunta.
Menurut Bang Lapi-sapaan akrabnya, pernyataan Bupati Amirudin tersebut berbanding terbalik dengan fakta lapangan.
Banyak dampak negatif yang dialami masyarakat akibat aktivitas pertambangan nikel PT KFM.
Sebab, kondisi faktual di lapangan justru membuktikan bahwa sungai Pongian, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai tercemar akibat aktivitas pertambangan nikel yang dilakukan PT. KFM sejak tahun 2020.
Akibatnya, sungai yang merupakan sumber penghidupan warga tak dapat dikonsumsi, dan menyebabkan kerugian material dan inmateril terhadap ratusan petani.
“Lantas itu yang dikatakan peduli? Lantas kerusakan itu hanya cukup dibayar dengan parcel?,” tegas Bang Lapi, Selasa (2/4/2024).
Tak hanya dampak lingkungan, masalah perekrutan tenaga kerja juga kerap dikeluhkan masyarakat.
Bahkan masalah kontrak kerja dan pengupahan pun sering menjadi buah bibir karena dinilai sangat merugikan masyarakat, terutama yang berada di wilayah lingkar tambang.
Tambah Bang Lapi, belum lagi soal prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang tidak memenuhi standar, sehingga beberapa kali terjadi kecelakaan kerja hingga menelan nyawa pekerja.
“Lantas dimana letak pedulinya? Kerusakan alam dan lingkungan akibat pertambangan sudah merusak penghidupan rakyat, lantas hanya dibayar dengan parcel?,” tegasnya lagi.
Pemerintah harusnya melakukan pembelaan secara tegas kepada rakyatnya, bukan malah mengapresiasi korporasi atau perusahaan perusahaan nikel seperti PT KFM yang merusak penghidupan rakyat.
Sebelumnya, Bupati Amirudin mencatat terdapat 5 hingga 6 perusahaan nikel di Kabupaten Banggai, namun yang memiliki kepedulian tinggi pada masyarakat hanya PT. KFM.
“Saya belum pernah ada yang undang untuk bagikan parsel dan tali asih, di tempat lain tidak ada seperti KFM,” ungkap Bupati, dikutip dari Banggaitimes.
Kalau semua perusahaan yang ada di Kabupaten Banggai seperti KFM, Bupati meyakini kemiskinan akan terhapus.
“Oleh sebab itu saya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada teman-teman KFM,” kata Bupati Amirudin. (*)
Discussion about this post