KILASBANGGAI.COM, LUWUK- Pelaksana proyek talud di Desa Salipi, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai membantah penggunaan material pasir dan batu karang laut.
“Tidak benar. Kami gunakan material gunung. Memang batunya kelihatan seperti karang, tapi karang gunung bukan karang laut. Mungkin ini miskomunikasi,” kata Fredy Pontoh, penanggung jawab proyek, Senin (10/6/2024).
Kata dia, karang-karang gunung tersebut dibeli langsung dari warga sekitar. “Jadi kehadiran kami juga bermanfaat untuk masyarakat,” kata dia.
Ia menjelaskan proyek talud tersebut bersumber dari APBD Provinsi Sulawesi Tengah dari 2 tahun anggaran.
Anggaran pertama tahun 2023, kemudian dilanjutkan di tahun 2024.
“Kedua proyek talud ini sudah rampung. Bahkan untuk anggaran 2024 lebih dahulu dikerjakan, karena mengingat cuaca (ombak),” kata Fredy.
Selain itu, Fredy juga membantah jika proyek talud pengaman pantai itu belum diserahterimakan atau PHO (Provisional Hand Over).
“Setelah pekerjaan rampung di bulan Februari, langsung PHO di Maret 2024,” ungkapnya sembari memastikan papan proyek selalu terpasang sepanjang pekerjaan.
Terkait foto yang beredar tentang penggunaan batu karang laut, Fredy memastikan itu bukan proyek talud, tetapi pekerjaan desa yang dialokasikan melalui APBDes Salipi.
Sementara itu, Kepala Desa Salipi, Aswan Pasal, juga membantah pemberitaan yang menyebutkan pembangunan talud menggunakan material batu karang laut.
“Proyek mereka (talud) sudah selesai dan menggunakan batu gunung,” kata Aswan, terpisah.
Ia menyatakan kehadiran proyek talud pengaman pantai di desanya sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Sebab, sejumlah rumah warga di pesisir terancam abrasi pantai. Karena itu, keberadaan proyek talud itu sangat menolong keselamatan warga.
“Saya terima kasih sudah ada proyek talud, karena rumah warga terancam abrasi pantai. Saat ini, warga juga bertanya-tanya kapan proyek talud lanjutan ada lagi, karena warga sangat bersyukur,” kata dia.
Selama ini, kata Aswan, tidak pernah ada proyek pemerintah baik kabupaten maupun provinsi yang masuk di desanya untuk penanggulangan abrasi pantai ini.
Sehaingga setelah ada proyek talud, warga langsung menyambut gembira. (*)
Discussion about this post