Kilasbanggai – Semangat menggapai cita-cita ditunjukkan siswa-siswi SMP dan SMA di Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Setiap hari, mereka rela menunggu tumpangan kendaraan agar bisa ke sekolah tepat waktu. Mereka hanya berharap kebaikan sopir agar tidak ketinggalan mata pelajaran.
Potret buram ini kerap terlihat setiap pagi di jam berangkat sekolah, dan siang hari saat pulang sekolah.
Siswa-siswi dari Desa Lontio, Kecamatan Bunta, selalu menunggu tumpangan kendaraan di tepi jalan Trans Sulawesi. Sekolah mereka cukup jauh, di ibukota Kecamatan Lobu.
Warga setempat mengaku pemandangan ini terjadi cukup lama. Para siswa sudah terbiasa meski harus bertaruh nyawa demi bisa sekolah.
“Mereka tak takut meski sopir yang ditahan untuk ditumpangi kendarannya tidak dikenal,” ungkap seorang warga saat menemani anaknya menunggu tumpangan, Senin (4/12/2023).
Mereka tak memilih kendaraan meski dengan kecepatan tinggi. Roda empat, roda dua, bahkan roda sepuluh disetop oleh mereka dengan cara melambaikan tangan sembari berharap kendaraan bisa berhenti.
Seorang murid juga mengaku sudah terbiasa dengan kondisi ini.
“Setelah bersiap, kami tunggu di tepi jalan, lalu menahan motor atau mobil yang melintas, walaupun orang di kendaraan itu tak dikenal,” kata dia.
Jika hingga pukul 08.00 Wita tidak dapat kendaraan, maka mereka terpaksa tidak bersekolah karena sudah terlambat. Hal serupa juga dilakukan saat pulang sekolah.
Warga setempat berharap pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dapat membantu siswa-siswi di Desa Lontio, Kecamatan Bunta tersebut.
Harapannya agar mereka bisa pergi dan pulang dekolah dengan rasa aman dan tepat waktu. (*)
Discussion about this post