Kilasbanggai.com
Rabu, Desember 31, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Karir
  • Pedoman Media Siber
  • Login
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL
No Result
View All Result
Kilasbanggai.com
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL
No Result
View All Result
Kilasbanggai.com
  • NASIONAL
  • BANGGAI
  • SULTENG
  • POLITIK
  • PARIWISATA
  • HUKRIM

Politik Gilingan Padi dan Diferensiasi Kelas di Balik Harga Beras Banggai

Muhammad Maruf by Muhammad Maruf
31 Oktober 2025
in Opini

Oleh: Supriadi Lawani

KILASBANGGAI.COM-Harga beras di pasar tradisional Kabupaten Banggai hingga kini masih bertahan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Beberapa waktu lalu, pemerintah daerah sempat mengeluarkan surat edaran yang melarang penjualan beras ke luar daerah, dengan alasan menjaga pasokan lokal dan menekan harga di pasar domestik. Namun kebijakan tersebut tidak berlangsung lama—ia dicabut setelah menuai kritik dan protes dari berbagai pihak.

Menurut sejumlah sumber yang enggan disebutkan namanya, surat edaran itu sejatinya hanya gimik politik, tidak memiliki efek substantif terhadap stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Harga tetap tinggi, rantai distribusi tetap dikuasai aktor yang sama, dan struktur pasar tidak berubah. Di balik stagnasi kebijakan ini tersembunyi kenyataan yang lebih dalam: politik pangan di Banggai tak bisa dipisahkan dari struktur kekuasaan ekonomi di pedesaan, di mana para pemilik gilingan padi memainkan peran dominan.

BACA JUGA

Membaca Bahaya Politik di Balik PMK 81/2025

Membaca Bahaya Politik di Balik PMK 81/2025

29 November 2025
Tanggapan atas Pernyataan PT Sawindo Cemerlang Terkait Klaim Legalitas dan Jaminan Keamanan Investasi

Tanggapan atas Pernyataan PT Sawindo Cemerlang Terkait Klaim Legalitas dan Jaminan Keamanan Investasi

26 November 2025

Gilingan Padi Sebagai Struktur Kekuasaan Lokal

Sejauh pengamatan di lapangan, pemilik gilingan di Kabupaten Banggai bukan sekadar pengusaha penggilingan padi. Mereka adalah orang kaya desa, pemilik modal yang menguasai siklus hidup ekonomi petani kecil. Hubungan mereka dengan petani tidak berhenti pada transaksi ekonomi biasa, melainkan membentuk relasi patron-klien yang berlapis.

Para petani kecil kerap berhutang kepada pemilik gilingan untuk modal awal: uang tunai, pupuk, obat, hingga biaya tanam. Semua pinjaman itu dibayar saat panen melalui mekanisme potong hasil. Siklus ini terus berulang, menciptakan ketergantungan struktural. Dalam situasi seperti ini, pemilik gilingan tidak hanya menjadi pengendali ekonomi desa, tetapi juga penentu loyalitas politik. Ketika pemilu atau pilkada tiba, suara petani kecil praktis diarahkan oleh jaringan modal yang menopang keberlangsungan hidup mereka.

Henry Bernstein, dalam karya pentingnya Class Dynamics of Agrarian Change (2010), menjelaskan bahwa petani bukanlah kategori sosial yang homogen. Di dalam masyarakat agraris, selalu ada proses diferensiasi kelas—pemisahan antara mereka yang memiliki alat produksi (tanah, modal, dan sarana pascapanen) dan mereka yang bergantung pada tenaga kerja serta hutang untuk bertahan hidup. Diferensiasi inilah yang menjelaskan mengapa kebijakan pangan sering kali gagal: karena ia tidak menembus lapisan kekuasaan ekonomi-politik yang membentuk realitas di pedesaan.

Aliansi Politik dan Ekonomi di Tingkat Kabupaten

Elit kabupaten di Banggai tampaknya memahami struktur sosial ini dengan sangat baik. Mereka tahu bahwa untuk mengamankan dukungan politik di wilayah pedesaan, membangun hubungan patronase dengan pemilik gilingan jauh lebih efektif daripada sekadar mengandalkan mesin partai. Dalam berbagai kontestasi lokal, pemilik gilingan menjadi “broker politik” yang menghubungkan elit kabupaten dengan massa desa.

Beberapa informan bahkan menyebut bahwa beberapa pemilik gilingan besar di kecamatan Batui, Toili dan sekitarnya dilindungi oleh orang kuat di daerah, sebagai bentuk imbalan politik dari perhelatan pemilihan sebelumnya. Jika dugaan ini benar, maka kita sedang berhadapan dengan struktur politik pangan yang tertutup dan oligarkis—di mana kebijakan tidak lagi dirancang berdasarkan kebutuhan publik, melainkan untuk menjaga stabilitas relasi kekuasaan antara elit politik dan elit ekonomi desa.

Menuju Politik Pangan yang Demokratis dan Terukur

Dari sini dapat disimpulkan bahwa persoalan harga beras di atas HET bukan sekadar akibat fluktuasi pasar, tetapi hasil dari relasi produksi yang timpang di pedesaan. Petani kecil menjadi bagian dari sistem ekonomi yang tidak memungkinkan mereka menentukan harga hasil panennya sendiri, sementara pemilik gilingan dan aktor distribusi diuntungkan oleh struktur tersebut.

Maka, perbaikan harga beras tidak bisa hanya dilakukan melalui surat edaran atau larangan penjualan lintas daerah. Diperlukan reformasi struktural dalam tata kelola pangan—yang mencakup transparansi rantai distribusi, akses modal bagi petani kecil, dan penguatan kelembagaan ekonomi alternatif seperti koperasi tani.

Kebijakan pangan yang demokratis harus berangkat dari redistribusi kekuasaan ekonomi, bukan sekadar pengendalian administratif harga. Hanya dengan cara itu, negara (baca; Pemda) dapat benar-benar menjamin beras murah dan berkualitas bagi rakyat, sekaligus mengakhiri ketergantungan politik yang lahir dari relasi patronase di pedesaan.

Luwuk 31/10/2025

Penulis adalah petani pisang

Tags: Gilingan PadiOpiniPetaniSupriadi Lawani
Previous Post

Proyek Paving Block di Puskesmas Bunta Disorot Tajam, Diduga Langgar Prinsip Transparansi

Next Post

Buka Posalia Kampu Lere 2025, Anwar Hafid Ajak Warga Jaga Budaya dan Semangat Gotong Royong

Berita Pilihan

Membaca Bahaya Politik di Balik PMK 81/2025

Membaca Bahaya Politik di Balik PMK 81/2025

by Ikbal Siduru
29 November 2025
0

  Dandi Abidina (Rakyat biasa yang bercita-cita menjadi presiden) KILASBANGGAI.COM - Politik pada dasarnya lahir dari cita-cita luhur yaitu memastikan...

Tanggapan atas Pernyataan PT Sawindo Cemerlang Terkait Klaim Legalitas dan Jaminan Keamanan Investasi

Tanggapan atas Pernyataan PT Sawindo Cemerlang Terkait Klaim Legalitas dan Jaminan Keamanan Investasi

by Muhammad Maruf
26 November 2025
0

Oleh: Rifat Hakim — Pendamping Masyarakat Desa Masing KILASBANGGAI.COM-Pernyataan PT Sawindo Cemerlang melalui Senior Manager, Fauzan Abdi, yang dipublikasikan di...

Parigi dan Jejak Sunyi Keadilan

Parigi dan Jejak Sunyi Keadilan

by Muhammad Maruf
16 November 2025
0

Oleh: Syarif Tayeb KILASBANGGAI.COM- “Where there is ruin, there is hope for a treasure.” Bahwa di balik setiap kerumitan persoalan,...

Rencana Tambang dan Suara Penolakan Masyarakat Nuhon

Rencana Tambang dan Suara Penolakan Masyarakat Nuhon

by Muhammad Maruf
13 November 2025
0

Oleh : I Putu Andre Juliana (Akademisi Universitas Tompotika Luwuk) KILASBANGGAI.COM- Rencana masuknya tambang nikel di wilayah kecamatan Nuhon, Kabupaten...

Zoran Mamdani dan Harapan untuk Politik Anak Muda Banggai

Zoran Mamdani dan Harapan untuk Politik Anak Muda Banggai

by Muhammad Maruf
6 November 2025
0

Oleh: Supriadi Lawani KILASBANGGAI.COM-Zoran Mamdani mungkin bukan nama yang akrab di telinga sebagian orang Indonesia. Anak seorang profesor keturunan India,...

Next Post
Buka Posalia Kampu Lere 2025, Anwar Hafid Ajak Warga Jaga Budaya dan Semangat Gotong Royong

Buka Posalia Kampu Lere 2025, Anwar Hafid Ajak Warga Jaga Budaya dan Semangat Gotong Royong

Discussion about this post

Segera Bertugas di Bandung, AKBP Putu Hendra Pamit di Apel Terakhir Polres Banggai

Segera Bertugas di Bandung, AKBP Putu Hendra Pamit di Apel Terakhir Polres Banggai

by Muhammad Maruf
31 Desember 2025
0

PT Pantas Indomining Kriminalisasi Aktivis? Begini Respon Polisi

PT Pantas Indomining Kriminalisasi Aktivis? Begini Respon Polisi

by Asnawi Zikri
31 Desember 2025
0

2025 Berlalu, Tak Ada Kasus Korupsi Disentuh Polres Banggai

2025 Berlalu, Tak Ada Kasus Korupsi Disentuh Polres Banggai

by Asnawi Zikri
31 Desember 2025
0

Polsek Bunta Imbau Pedagang Tak Jual Petasan, Berdaya Ledak Besar

Polsek Bunta Imbau Pedagang Tak Jual Petasan, Berdaya Ledak Besar

by Ikbal Siduru
31 Desember 2025
0

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Privacy Policy
Media Network

© 2023 Kilasbanggai.com

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL

© 2023 Kilasbanggai.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In