Kilasbanggai.com
Kamis, Oktober 23, 2025
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Karir
  • Pedoman Media Siber
  • Login
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL
No Result
View All Result
Kilasbanggai.com
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL
No Result
View All Result
Kilasbanggai.com
  • NASIONAL
  • BANGGAI
  • SULTENG
  • POLITIK
  • PARIWISATA
  • HUKRIM

Mahasiswa dan Pilkada: Agen Perubahan atau Objek Manipulasi Politik?

admin by admin
3 Agustus 2024
in Opini

KILASBANGGAI.COM – Dalam ruang demokrasi, pemilihan kepala daerah (pilkada) menjadi salah satu momen penting di mana masyarakat memiliki kesempatan untuk menentukan arah kebijakan dan pemerintahan lokal. Mahasiswa, sebagai bagian dari elemen masyarakat yang terdidik, memiliki potensi besar untuk berperan dalam proses ini. Namun, perlu dipertanyakan seberapa signifikan peran mahasiswa dalam pilkada dan bagaimana peran ini seharusnya dipahami dari perspektif kritis.

 

Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

BACA JUGA

Razia Buku: Sejarah Ketakutan yang Berulang

Razia Buku: Sejarah Ketakutan yang Berulang

20 September 2025
Gunakan Material Dari Sumber Ilegal, Kontraktor Proyek Dapat Dipidana

Gunakan Material Dari Sumber Ilegal, Kontraktor Proyek Dapat Dipidana

26 Agustus 2025

 

Mahasiswa sering dianggap sebagai agen perubahan sosial dan politik, dengan dasar bahwa mereka memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dan kecenderungan untuk memiliki idealisme yang kuat. Menurut teori agen perubahan sosial yang dipopulerkan oleh Paulo Freire dalam bukunya Pedagogy of the Oppressed (1970), mahasiswa memiliki potensi untuk menjadi subjek aktif yang mampu memimpin perubahan dalam masyarakat melalui tindakan yang kritis dan terlibat langsung dalam proses sosial-politik. Freire menekankan pentingnya kesadaran kritis (critical consciousness) di mana individu tidak hanya memahami realitas sosial tetapi juga berusaha untuk mengubahnya.

 

Dalam konteks pilkada, mahasiswa dapat memainkan peran penting sebagai pengawas, pendukung advokasi kebijakan yang berpihak pada rakyat, dan bahkan sebagai penggerak partisipasi politik masyarakat luas. Teori civil society dari Antonio Gramsci juga relevan di sini, di mana mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat sipil memiliki peran penting dalam membangun hegemoni alternatif yang menantang status quo.

 

Mahasiswa sebagai Objek Manipulasi Politik

 

Namun, perspektif kritis juga menuntut kita untuk melihat kemungkinan bahwa mahasiswa, meskipun potensial sebagai agen perubahan, sering kali justru menjadi objek manipulasi politik. Teori kritis, seperti yang dikemukakan oleh para pemikir dari Frankfurt School, termasuk Herbert Marcuse, menunjukkan bagaimana kekuatan dominan dalam masyarakat menggunakan berbagai alat, termasuk pendidikan dan media, untuk mengarahkan kesadaran massa ke arah yang diinginkan oleh elit.

 

Dalam pilkada, mahasiswa kerap dijadikan alat mobilisasi politik oleh kandidat atau partai tertentu. Mereka diiming-imingi dengan janji-janji yang menggiurkan atau bahkan dipengaruhi oleh propaganda yang menyasar idealisme mereka. Hal ini sesuai dengan konsep hegemoni Gramsci, di mana kekuatan dominan tidak selalu memaksakan kekuasaannya secara langsung, tetapi melalui kepemimpinan intelektual dan moral yang diterima secara luas oleh masyarakat, termasuk mahasiswa.

 

Dekonstruksi dan Otonomi Mahasiswa

 

Agar tidak terjebak dalam perangkap politisasi yang dangkal, mahasiswa harus mengembangkan kesadaran kritis terhadap peran mereka dalam pilkada. Teori dekonstruksi dari Jacques Derrida dapat diaplikasikan di sini untuk memahami bahwa narasi-narasi politik yang disodorkan kepada mereka sering kali memiliki makna yang tersembunyi di balik yang terlihat. Mahasiswa perlu mendekonstruksi narasi tersebut untuk mengungkap agenda tersembunyi dan mempertanyakan motif di balik setiap kebijakan atau janji yang ditawarkan.

 

Lebih dari itu, mahasiswa harus memiliki otonomi dalam menentukan sikap politik mereka. Konsep *public sphere* dari Jürgen Habermas juga penting di sini, di mana mahasiswa diharapkan dapat berpartisipasi dalam diskursus publik secara rasional dan bebas dari pengaruh kekuasaan yang menyesatkan. Mereka harus menjadi aktor yang berpartisipasi dalam proses politik dengan kesadaran penuh akan dampak jangka panjang dari pilihan-pilihan mereka.

 

Dalam ruang pemilihan kepala daerah, mahasiswa memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan yang signifikan. Namun, potensi ini hanya dapat terwujud jika mahasiswa mampu mengembangkan kesadaran kritis, mendekonstruksi narasi politik yang ada, dan menjaga otonomi mereka dari pengaruh manipulasi politik. Dengan demikian, mereka tidak hanya berpartisipasi secara teknis dalam proses demokrasi, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kualitas demokrasi itu sendiri.

 

Mahasiswa harus menyadari bahwa peran mereka dalam pilkada tidak hanya sebagai pemilih atau pendukung kampanye, tetapi juga sebagai pengawal integritas proses politik dan agen perubahan yang memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat dan masa depan daerah mereka. Hanya dengan pendekatan yang kritis dan reflektif, mahasiswa dapat benar-benar memanfaatkan posisinya untuk memengaruhi arah politik lokal secara positif dan konstruktif. (*)

 

 

 

Oleh : Dandi Abidina (Mahasiswa Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tompotika Luwuk)

Previous Post

Forum Perangkat Daerah Bahas RPJMD sebagai Acuan Visi dan Misi Calon Kepala Daerah

Next Post

Tabrakan Maut di Bunta, Satu Remaja Meninggal Dunia

Berita Pilihan

Razia Buku: Sejarah Ketakutan yang Berulang

Razia Buku: Sejarah Ketakutan yang Berulang

by admin
20 September 2025
0

Oleh: Abdul Rahman Lasading KILASBANGGAI.COM - Razia buku selalu berulang dalam sejarah Indonesia, seperti sebuah drama yang diputar kembali dengan...

Gunakan Material Dari Sumber Ilegal, Kontraktor Proyek Dapat Dipidana

Gunakan Material Dari Sumber Ilegal, Kontraktor Proyek Dapat Dipidana

by admin
26 Agustus 2025
0

KILASBANGGAI.COM - Dalam pengerjaan berbagai proyek di wilayah kabupaten Banggai, Sulawesi tengah, truk-truk pengangkut material tanah urug, tanah merah dan...

Tidak Puas Hasil PSU, AMPUH Sulteng Prihatin Program Pemerintahan Kandas

Tidak Puas Hasil PSU, AMPUH Sulteng Prihatin Program Pemerintahan Kandas

by admin
24 April 2025
0

KILASBANGGAI.COM - Situasi politik Kabupaten Banggai pasca momentum Pemungutan Suara (Voting Day) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 27 November 2024, dan...

Ancaman Demokrasi di Indonesia dan Bangkitnya Orde Baru, Gen Z Bisa Apa?

Ancaman Demokrasi di Indonesia dan Bangkitnya Orde Baru, Gen Z Bisa Apa?

by admin
22 April 2025
0

Penulis : Rifat Hakim (Mantan Ketua DPC GMNI Luwuk Banggai)  KILASBANGGAI.COM-Disahkannya revisi Undang-Undang TNI pada April 2024 menjadi tamparan keras...

Hadianto Rasyid: Simbol Optimisme dan Kolaborasi bagi Masyarakat Palu

Hadianto Rasyid: Simbol Optimisme dan Kolaborasi bagi Masyarakat Palu

by admin
19 April 2025
0

Penulis: Muhammad Shadiq Muntashir (Presiden Mahasiswa UIN Datokrama Palu 2021) KILASBANGGAI.COM,PALU- Kota Palu yang pernah hancur akibat bencana gempa dan...

Next Post
Tabrakan Maut di Bunta, Satu Remaja Meninggal Dunia

Tabrakan Maut di Bunta, Satu Remaja Meninggal Dunia

Discussion about this post

Polsek Bunta Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba, Wujudkan Desa Bersih Narkotika

Polsek Bunta Gelar Sosialisasi Bahaya Narkoba, Wujudkan Desa Bersih Narkotika

by Ikbal Siduru
23 Oktober 2025
0

Perkuat Nilai Kebangsaan, Rektor UNTIKA Resmi Buka Kegiatan Semarak Penyambung Hari Sumpah Pemuda 2025

Perkuat Nilai Kebangsaan, Rektor UNTIKA Resmi Buka Kegiatan Semarak Penyambung Hari Sumpah Pemuda 2025

by Muhammad Maruf
22 Oktober 2025
0

Rakor TKPKD 2025, Bupati Amirudin: Angka Kemiskinan Banggai Terendah se- Kabupaten di Sulawesi Tengah

Rakor TKPKD 2025, Bupati Amirudin: Angka Kemiskinan Banggai Terendah se- Kabupaten di Sulawesi Tengah

by Ikbal Siduru
21 Oktober 2025
0

Gubernur Anwar Hafid Gaet PT Telkomsat Wujudkan Sulteng Bebas Blank Spot

Gubernur Anwar Hafid Gaet PT Telkomsat Wujudkan Sulteng Bebas Blank Spot

by Muhammad Maruf
21 Oktober 2025
0

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Privacy Policy
Media Network

© 2023 Kilasbanggai.com

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BANGGAI
  • MEMILIH 2024
    • Pemilu Legislatif
    • Pilpres
    • Pilkada
  • SULTENG
  • CELEBES
  • EKONOMI
  • POLITIK
  • OLAHRAGA
  • BISNIS
  • TRAVEL
  • ADVETORIAL

© 2023 Kilasbanggai.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In