KILASBANGGAI.COM, LUWUK- Sejumlah pemuda dan mahasiswa melakukan aksi damai di kawasan Adipura Jl Urip Sumoharjo Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Kamis (9/1/2034) sore.
Dalam aksi itu, mereka mengajak masyarakat lawan politik dinastik dalam aksi damai
Selain itu, pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Banggai Bergerak ini juga mengajak masyarakat untuk melawan nepotisme politik, politik uang, dan yang paling penting adalah mengawal serta menjaga netralitas ASN dan aparat desa dalam Pemilu maupun Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Banggai.
“Hari ini di Luwuk, Dapil 1. Selanjutnya kami akan datangi Dapil 2, Dapil 3, dan Dapil 4. Kami mengajak masyarakat melawan politik dinastik,” kata Koordinator Aliansi Banggai Bergerak, Rifat Hakim, dalam orasinya sore tadi.
Ia menjelaskan sejak tahapan Pemilu 2024 dimulai, oligarki telah membangun kekuatan politik dinasti di daerah ini.
“Telah kita ketahui bersama bahwa penguasa hari ini telah mendorong kakak, adik, ipar dan anak – anaknya untuk maju mencalonkan diri menjadi pejabat publik,” tegasnya.
Ia mengaku majunya keluarga penguasa sah-sah saja dalam demokrasi, namun timbul masalah jika sumberdaya milik negara dan milik rakyat digunakan untuk mendapatkan kekuasaan.
Rifat mengungkapkan, gejala menggunakan aparatur daerah telah tampak akhir-akhir ini, apalagi menjelang pemungutan suara 14 Februari 2024 mendatang.
“ASN patut diduga telah dipaksa untuk tidak netral, walaupun jelas itu adalah perbuatan melanggar hukum,” bebernya.
Struktur pemerintahan negara dari kecamatan, desa atau kelurahan sampai tingkat RT/RW juga patut diduga telah ditekan untuk mendukung dan mencari suara demi kepentingan syahwat politik kekuasaan.
Ironisnya lagi, politik uang yang merupakan sala satu bentuk kejahatan luar biasa dan merupakan tindak pidana Pemilu justru dijadikan senjata utama untuk meraih kekuasaan.
“Kini sudah saatnya kita menjadi sadar dan paham untuk tidak lagi ditipu dan dibodohi oleh janji palsu dan bujukan sesat politik uang,” pungkasnya.
Karena itu, Rifat mengajak semua elemen masyarakat untuk saatnya membangun sistem demokrasi sejati di daerah ini.
Sudah saatnya masyarakat mewujudkan kwalitas Pemilu yang berdaulat, sehingga anak petani, anak nelayan, anak tukang ojek dan anak buruh bangunan yang memiliki kompetensi, integritas serta rekam jejak yang baik punya kesempatan menjadi pemimpin di daerah ini melalui sistem demokrasi yang sehat. (*)
Discussion about this post