
KILASBANGGAI.COM,MANTOH– Pelayanan Puskesmas Mantoh di Kabupaten Banggai menjadi sorotan tajam setelah seorang pasien anak diduga ditolak berobat pada Jumat (1/8/2025). Penolakan ini memicu kemarahan pemuda setempat, salah satunya Cristo Sinala, yang mengecam keras dugaan pembiaran dan sikap semena-mena petugas kesehatan.
Insiden ini bermula ketika seorang ibu membawa anaknya yang menderita sesak napas, demam, dan hosa (batuk) ke Puskesmas Mantoh. Namun, setibanya di puskesmas, sang ibu justru diminta pulang dengan alasan petugas hendak istirahat. “Jangan datang jam segini, bagaimana kalau kami kena maag,” ujar salah seorang oknum tenaga kesehatan kepada ibu pasien.
Ibu pasien mengungkapkan kekecewaan mendalam. “Padahal anak saya sedang sakit sesak napas hosa dan demam, kenapa disuruh pulang?” tanyanya penuh penyesalan.
Menanggapi kejadian ini, Cristo Sinala, seorang tokoh pemuda Kecamatan Mantoh, menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan pembiaran dan bentuk kesewenang-wenangan terhadap pasien. Menurutnya, petugas kesehatan telah melanggar sumpah profesi mereka.
“Seharusnya mereka terima dan periksa dulu, bukan mereka suruh pulang. Karena anak itu sakit sesak, bagaimana kalau anak itu meninggal dunia, siapa yang akan bertanggung jawab?” tegas Cristo, menuntut pertanggungjawaban atas insiden yang berpotensi membahayakan nyawa pasien tersebut.
Kejadian ini diharapkan menjadi evaluasi serius bagi pihak Puskesmas Mantoh dan Dinas Kesehatan kabupaten Banggai agar pelayanan kesehatan dapat lebih responsif dan mengedepankan keselamatan pasien, tanpa memandang waktu dan alasan istirahat.(*)
Discussion about this post