
KILASBANGGAI.COM, LUWUK-Pernyataan Samiun, seorang anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, yang menyebut pemberitaan mengenai bobroknya pelayanan RSUD Luwuk sebagai “keliru”, menuai kemarahan dan kekecewaan mendalam di kalangan masyarakat, khususnya warga Desa Masing, Kecamatan Batui Selatan.
Pernyataan tersebut, yang diunggah Samiun di akun Facebook pribadinya, justru dianggap melukai hati warga dan menimbulkan pertanyaan besar tentang keberpihakan wakil rakyat.
Sebelumnya, RSUD Luwuk menjadi sorotan setelah seorang pasien dari Desa Masing meninggal dunia namun jenazahnya tertahan karena terkendala biaya administrasi yang fantastis. Ironisnya, insiden ini terjadi di tengah klaim Gubernur Sulawesi Tengah bahwa provinsi tersebut telah menyandang status Universal Health Coverage (UHC) Prioritas.
Tim media kilasbanggai.com menjadi saksi langsung atas kejadian ini. Mereka mendampingi keluarga pasien dan berdialog langsung dengan pihak RSUD Luwuk untuk mencari tahu mengapa hal tersebut bisa terjadi. Berkat pendampingan tim media, pihak RSUD Luwuk akhirnya memberikan kebijakan untuk tidak memungut biaya sepeser pun dari keluarga pasien.
Namun, yang menjadi poin penting untuk dijadikan pelajaran adalah: bagaimana jika warga tersebut tidak didampingi media? Fakta bahwa keluarga pasien sudah diberikan nota tagihan pembayaran menunjukkan bahwa tanpa intervensi, mereka kemungkinan besar akan terpaksa membayar sejumlah uang yang sangat memberatkan.
Daus, salah satu warga Desa Masing yang berada di lokasi saat proses penjemputan jenazah, menyatakan kekecewaannya yang mendalam terhadap sikap Samiun. Menurut Daus, pernyataan Samiun sama sekali tidak mencerminkan seorang wakil rakyat, melainkan justru terlihat seperti humas RSUD Luwuk.
Kekecewaan ini menguatkan persepsi bahwa Samiun, alih-alih membela hak-hak masyarakat dan menuntut perbaikan pelayanan publik, justru membelakinerja RSUD Luwuk. Masyarakat berharap anggota dewan dapat lebih peka terhadap penderitaan rakyat dan benar-benar menjadi penyambung lidah mereka, bukan malah menyangkal fakta yang telah terjadi di lapangan.(*)
Discussion about this post