
KILASBANGGAI.COM, LUWUK – Komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Universitas Tompotika (Untika) menyayangkan tindakan Pengurus Cabang HMI Luwuk-Banggai yang pada Kamis, 28 Agustus 2025 menutup aksi demonstrasi dengan pembagian beras bersama pihak kepolisian. Mereka menilai langkah itu sebagai blunder fatal yang menciderai marwah perjuangan mahasiswa.
Sandi Risno, mewakili Komisariat HMI se-Untika, menegaskan bahwa tindakan pengurus cabang tidak mencerminkan independensi organisasi dan justru berpotensi mengikis kepercayaan publik terhadap HMI.
“Kami menyayangkan tindakan Pengurus Cabang HMI Luwuk-Banggai yang berkolaborasi dengan Polri dalam pembagian beras. Seharusnya HMI berdiri bersama rakyat, bukan tampil dalam narasi pencitraan di tengah isu represifitas dan dugaan pembunuhan oleh aparat,” ujar Sandi , sabtu (30/8/2025)
Menurutnya, pilihan pengurus cabang untuk bersinergi dengan aparat dalam momen seremonial justru mereduksi peran mahasiswa sebagai kekuatan kritis.
“Kerja sama seperti ini hanya memperlihatkan bahwa sebagian pengurus cabang kehilangan arah perjuangan. Padahal, rakyat masih menuntut keadilan atas tindakan represif dan kekerasan yang dilakukan aparat. Dengan langkah ini, HMI Cabang Luwuk-Banggai seakan menutup mata dari penderitaan masyarakat,” tambahnya.
Komisariat HMI se-Untika menilai persoalan ini bukan sekadar perbedaan teknis, melainkan masalah prinsipil yang dapat memicu delegitimasi internal. Karena itu, mereka menuntut agar Pengurus Cabang HMI Luwuk-Banggai segera kembali pada nilai dasar perjuangan organisasi dan menjaga independensi HMI agar tetap konsisten berpihak pada kepentingan rakyat.
Discussion about this post