KILASBANGGAI.COM,LUWUK- Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Luwuk Banggai menegaskan kembali posisinya sebagai organisasi perjuangan kaum marhaen, menolak anggapan yang menyamakan GMNI dengan lembaga teknis atau penyelenggara pemilu. Penegasan ini disampaikan dalam sebuah forum internal yang membahas arah gerakan kepemudaan di Kabupaten Banggai.
Menurut Afandi Bungalo, Sekretaris Cabang GMNI Luwuk Banggai, ada kesalahpahaman di masyarakat yang kerap mengaitkan organisasi mahasiswa dengan urusan politik praktis. Ia menekankan bahwa GMNI lahir untuk membela kepentingan rakyat kecil dan merupakan wadah untuk kaderisasi serta pendidikan politik.
“GMNI adalah milik umat marhaen, lahir untuk membela kepentingan rakyat kecil. Peran kami adalah mendidik kader agar kritis, progresif, dan mampu memperjuangkan keadilan sosial. Jadi jangan salah kaprah, GMNI bukan penyelenggara pemilu,” ujar Afandi.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa tugas utama GMNI adalah membentuk mahasiswa yang peka terhadap masalah rakyat, aktif mengawal kebijakan pemerintah, dan menjaga semangat kebangsaan. GMNI harus tetap teguh pada ideologi Bung Karno, tidak terlarut dalam kepentingan pragmatis sesaat.
“Pemuda marhaen hari ini harus sadar, bangsa membutuhkan pemimpin muda yang berakar pada rakyat, bukan sekadar pengurus kepentingan elektoral,” tambahnya.
Dengan sikap ini, GMNI Banggai berharap masyarakat lebih memahami peran mahasiswa dalam pembangunan bangsa. GMNI akan terus berada di tengah rakyat, memperjuangkan aspirasi kaum marhaen, dan mengawal nilai-nilai Pancasila.(*)












Discussion about this post