KILASBANGGAI.COM,LUWUK –Suasana tegang mewarnai Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Banggai, pada Selasa (21/10/2025), ketika sekelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Banggai menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran.
Aksi ini menuntut tindakan tegas Badan Kehormatan (BK) DPRD Banggai untuk mengevaluasi dan memberhentikan seorang anggota legislatif (Aleg) dari Fraksi Gerindra yang diduga terlibat dalam kasus perselingkuhan yang telah menjadi perbincangan hangat publik.
Aksi yang bertepatan dengan momentum satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran ini, secara spesifik mengangkat isu moralitas dan integritas sebagai tuntutan utama. Aleg yang dimaksud diduga menjalin hubungan asmara di luar ikatan pernikahan yang sah dengan seorang staf DPRD Banggai, sementara diketahui ia telah memiliki istri yang sah.
Dalam orasinya yang berapi-api, salah satu orator massa aksi menegaskan bahwa dugaan tersebut merupakan cacat moral yang serius.
“Aleg itu sudah memiliki istri yang sah. Kalau tuduhan ini benar, itu artinya dia cacat moral dan tidak layak lagi menjadi wakil rakyat,” teriaknya.
Isu ini semakin memanas mengingat informasi yang beredar menyebutkan bahwa Aleg tersebut juga berprofesi sebagai tenaga pendidik di salah satu perguruan tinggi ternama di Kota Luwuk.
Hal ini memperkuat desakan massa yang menuntut keteladanan dari seorang publik figur, khususnya pejabat publik dan pendidik, yang seharusnya menjunjung tinggi norma hukum, sosial, dan etika profesi.
“Kami menuntut keteladanan. Jangan biarkan lembaga legislatif diisi oleh orang-orang yang tak mampu menjaga moral dan etika,” kata peserta aksi lainnya.
Aliansi Mahasiswa dan Rakyat Banggai mendesak agar Badan Kehormatan DPRD Banggai segera mengambil langkah tegas dan transparan. Tuntutan ini bertujuan untuk menjaga marwah lembaga legislatif yang terhormat serta memulihkan kepercayaan publik yang sempat tercoreng akibat dugaan skandal tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Badan Kehormatan terkait tindak lanjut dari tuntutan massa aksi.(*)
Discussion about this post