KILASBANGGAI.COM,BATUI SELATAN– Sebuah pemandangan memilukan kembali terekam di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, menyoroti potret buram pendidikan di daerah tersebut. Sejumlah siswa di Desa Masungkang, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, harus mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari dengan menyeberangi sungai yang deras dan lebar demi mencapai bangku sekolah.
Kondisi ini bukanlah hal baru. Setiap kali musim penghujan tiba, sungai yang membelah desa tersebut meluap, membuat akses pendidikan bagi anak-anak menjadi sangat berbahaya. Aksi nekat siswa-siswi ini melintasi arus sungai yang dalam dan lebar telah menjadi perbincangan hangat dan viral di media sosial, memicu keprihatinan luas dari masyarakat.
Sungai yang menjadi satu-satunya akses bagi para siswa ini menyimpan ancaman yang tidak bisa diremehkan. Kedalaman dan lebar sungai yang tidak menentu, ditambah dengan arus deras saat musim hujan, sangat membahayakan keselamatan mereka. Orang tua dan masyarakat sekitar selalu diliputi kekhawatiran setiap kali anak-anak mereka harus melewati jalur ekstrem ini.
Melihat kondisi yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini, masyarakat Desa Masungkang dengan lantang menyuarakan permohonan mereka kepada pemerintah. Baik pemerintah pusat maupun daerah diminta untuk segera memberikan perhatian serius terhadap masalah ini. Harapan besar masyarakat adalah segera dibangunnya jembatan permanen yang menjadi impian mereka. Pembangunan jembatan ini tidak hanya akan memastikan keselamatan para siswa, tetapi juga menjadi simbol pemerataan pembangunan yang selama ini mereka dambakan.
Potret perjuangan siswa di Desa Masungkang ini menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa akses pendidikan yang layak dan aman adalah hak dasar setiap anak. Sudah saatnya pemerintah bergerak cepat untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan memastikan tidak ada lagi anak-anak yang harus mempertaruhkan nyawa demi meraih cita-cita.(*)












Discussion about this post