
KILASBANGGAI.COM – Sejumlah warga kecamatan moilong, kabupaten Banggai Sulawesi Tengah tuntut JOB Tomori harus adakan sosialisasi mengenai pembakaran Gas H2S.
Pembakaran yang rencananya akan dilakukan di Lokasi Sumur Cluster 3 Desa Sumber harjo. Jumat sore(23/05/2025)
Sosialisasi sangat penting dilakukan guna memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai bahayanya Gas H2S.
“Masyarakat juga mempertanyakan jika terjadi dampak mereka akan menuntut kemana karena belum ada perjanjian yang dibuat antara masyarakat dan pihak JOB Tomori.” Ujar Debri Lawero salah satu warga
Ia juga menambahkan, perlu dilakukan sosialisasi bukan hanya di lokasi pembakaran saja, Tapi perlu dibuat sosialisasi kedesa-desa yang nantinya terkena radius dari pembakaran tersebut.
awak media KIlasbanggai.com mendatangi Lokasi Cluster 3 Senoro #3, #14 di desa Sumber harjo untuk mempertanyakan keluhan masyarakat.
Jufri selaku Humas JOB Tomori menyatakan pembakaran ini tidak bisa di tunda karena jika terjadi sesuatu nanti siapa yang akan bertanggung jawab.
Dengan demikian proses pembakaran ini tidak bisa dihentikan, ucapnya.
Lanjut Jufri “Pembakaran H2s telah dilakukan Koordinasi antar Lembaga dan Mengantongi izin termasuk izin dari DLHK dan Telah melakukan sosialisasi di kantor camat moilong bersama kades 3 hari sebelum rangkaian project driling sampai pembakaran gas beracun h2s ini berlangsung.
Terpisah Ketua FPTB (Forum Pemuda Toili Bersatu) Arif, Membantah Bahwa Sosialisasi Khusus Terkait Dampak Pembakaran Gas Beracun H2S Secara Khusus Tidak Pernah Dilakukan Oleh Pihak Perusahaan.
“Jika pihak JOB Tomori tidak melakukan sosialisasi sebelum pembakaran dilakukan, maka FPTB dan masyarakat akan melakukan aksi secara besar-besaran” Tutupnya.
Discussion about this post