
KILASBANGGAI.COM,LUWUK-Minimnya kesadaran kritis Generasi Z terhadap politik di Kabupaten Banggai kembali menjadi perhatian. Ketua BEM FISIP Universitas Tompotika Luwuk, Ramdan, menilai bahwa aktor-aktor politik lokal gagal memberikan pendidikan politik yang membangun kepada generasi muda.
“Politik di Banggai masih sebatas ajang transaksional. Generasi Z hanya dijadikan alat untuk kepentingan sesaat, tanpa ada usaha serius untuk mendidik mereka tentang nilai, etika, dan pentingnya peran dalam demokrasi,” tegas Ramdan dalam keterangannya kepada media ini,Senin (28/4/2025).
Ramdan menambahkan, tanpa pendidikan politik yang berkelanjutan, Gen Z di Banggai berisiko tumbuh menjadi apatis atau malah terjebak dalam politik pragmatis yang jauh dari semangat perubahan.
Ia menyoroti peran Partai Politik di Tingkat kepengrurusan Daerah khususnya di Kabupaten Banggai yang pasif terhadap peran generasi muda , dan bahkan jarang melibatkan atau berkolaborasi Bersama kelompok pemuda di Daerah.
Kerjasama itu biasanya terjadi jika ada momentum politik saja seperti Pileg Maupun Pilkada,situasi ini sangat ia sayangkan, untuk itu ia mendesak para elite politik lokal untuk berhenti memanfaatkan generasi muda hanya saat pemilu.
Sebaliknya, Ramdan menyerukan perlunya ruang-ruang dialog sebagai ajang adu gagasan dan inisiatif pendidikan politik berbasis nilai yang mengajak Gen Z berpikir kritis serta berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokrasi.
“Kalau kita terus membiarkan ini, jangan heran kalau masa depan politik di Banggai hanya akan diisi oleh generasi yang kehilangan idealisme dan arah,” tutup Ramdan.
Ini menjadi peringatan keras bahwa perubahan politik tidak akan terjadi tanpa investasi nyata pada kesadaran dan pendidikan politik generasi penerus.(*)
Discussion about this post