
KILASBANGGAI.COM, BATUI- Sejumlah warga Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, mempersoalkan proses rekrutmen tenaga Kerja oleh PT. Banggai Sentral Sulawesi (BSS) di wilayah kerja PT. Pertamina EP DMF.
Warga selaku pencaker merasa pihak PT. BSS dalam melakukan perekrutan tenaga kerja sangat serampangan tanpa melibatkan warga lokal.
Bahkan menurut warga, perekrutan itu sarat akan orang dalam tanpa melihat skil namun tetap diloloskan.
Hal ini disampaikan Abdul Rahim, seorang tokoh pemuda Desa Nonong kepada Kilasbanggai.com, Jumat (18/4/2025).
Ia membeberkan keresahannya sebagai warga lokal yang sangat kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan.
Kata dia, perekrutan tenaga kerja skil oleh PT. BSS yang ditempatkan di site Pertamina EP CPP Matindok saat ini tidak melalui tahapan dan prosedur yang sudah ditetapkan.
“PT BSS ini memang tidak kooperatif, kami selaku masyarakat lokal merasa terdzalimi, padahal skil kami ada namun selalu terabaikan,” kata Abdul Rahim.
Padahal menurutnya, hal itu sudah jelas-jelas melanggar aturan, namun PT. BSS tetap memaksakan tenaga kerja tertentu untuk bisa lulus dalam seleksi ini.
“Kami dari warga Nonong yang juga selaku pencaker menuntut Pertamina EP DMF agar tegas dalam pengawasan terhadap kontraktor yang selalu melanggar aturan-aturan dalam perekrutan tenaga kerja” tegasnya.
Warga mengancam apabila hal tersebut tidak diindahkan PT BSS, warga akan menggelar aksi untuk menuntut hak mereka sebagai warga lokal agar bisa diberikan peluang bekerja.
Dari amatan warga, selama ini proses perekrutan tenaga kerja yang dilakukan oleh kontraktor sarat akan kepentingan atau orang titipan, tentunya itu sangat merugikan warga lokal di areal perusahaan. (*)
Discussion about this post